Asal-usul Celana Panjang yang Biasa Dipakai oleh Perempuan
Asal-usul Celana Panjang yang Biasa Dipakai oleh Perempuan – Seperti yang kami tahu, celana panjang merupakan baju yang universal. Tapi siapa sangka dulunya hal itu hanya boleh dipakai laki-laki saja?
Sebenarnya, sejarah perkembangan celana panjang untuk perempuan miliki timeline waktunya sendiri tergantung wilayahnya. Namun, secara garis besar pada abad ke-19 sudah terasa banyak perempuan yang terasa mengenakan celana panjang .
Pada jaman itu, di negara-negara bagian barat, diketahui perempuan sudah terasa mengenakan celana dengan alasan lebih praktis untuk berkuda dan bekerja.
Pastinya setiap baju yang kami memakai saat ini miliki sejarah yang panjang dan asal-usulnya tersendiri. Kali ini mari kami liat sejarah celana panjang untuk perempuan.
Awalnya, celana panjang tenar sebagai pakaian pria
Pada awalnya, celana panjang jadi tenar sebagai baju pria berkat George Bryan “Beau” Brummell di tahun 1812. Tokoh asal Inggris ini miliki selera baju apik yang lantas jadi trend di kalangan bangsawan dan ditiru oleh penduduk proletar.
Para bangsawan umumnya gemar memakai celana panjang bangsawan berwujud serupa legging, ketat dan menyempit di mata kaki, saat celana kaum proletar lebih kaku gara-gara terbuat dari kain yang cenderung keras sehingga bentuknya lebih lurus dan umumnya berwarna gelap. Paham ini sesudah itu ikut menyebar ke semua dunia.
Dipilih perempuan gara-gara kepraktisan
Lambat laun, celana panjang makin eksis gara-gara peran pelaut, tepatnya pada abad ke-17 dan 18, mereka mengenakan celana berpotongan baggy yang disebut galliaskins. Begitu pula dengan jeans dari Amerika pada abad ke-19 yang lantas jadi sangat tenar apalagi hingga saat ini.
Semakin populernya celana berkat kepraktisannya, perempuan termasuk ikut mengenakan celana yang saat itu diakui sebagai baju para pria. Dari sanalah, celana panjang ikut jadi bentuk revolusi berbusana dan juga refleksi emansipasi wanita di abad ke-18
Di pertengahan abad ke-18, para wanita pekerja tambang mengenakan celana panjang di balik rok dan lantas menggulungnya saat bekerja (yang ditiru hingga jaman sekarang). Hal ini mereka lakukan gara-gara pemakaian celana panjang masih belum umum dan memicu skandal sosial.
Namun skandal selanjutnya teredam oleh manfaat celana yang sebetulnya nyatanya lebih praktis, dinamis, dan menanggung keleluasaan bergerak dalam bekerja.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Jeans dan Denim yang Harus Diketahui!
Peran figur publik seperti Marie Antoinette dan Katherine Hepburn
Abad ke-19 jadi jaman penting gara-gara terasa banyak orang yang mengadopsi celana panjang sebagai baju wanita, bukan hanya baju punya pria saja. Hal ini makin dipertegas dengan banyaknya aktris dan public figure yang lakukan aksi serupa.
Berperan sebagai figur publik yang miliki pengaruh, celana panjang untuk kaum wanita jadi popular saat Marie Antoinette kerap menggunakannya untuk berkuda.
Selain itu tersedia pula figur publik, seperti Marlene Dietrich dan Katherine Hepburn, yang manfaatkan celana panjang sebagai baju sehari- hari. Bahkan gara-gara diakui menantang norma, Katherine Hepburn hingga mendapat julukan “racun box office” saat itu.
Abad ke-19 jadi jaman penting dalam fashion, saat celana panjang diadopsi sebagai baju wanita, bukan hanya baju pria. Hal ini makin keluar dengan banyaknya aktris dan figur publik, seperti Marlene Dietrich dan Katherine Hepburn, yang manfaatkan celana panjang sebagai baju sehari- hari.
Perusahaan Levi Strauss & Co terasa produksi celana khusus perempuan
Pada tahun 1918, perusahaan asal Amerika Levi Strauss & Co pertama kali yang merilis celana jeans khusus perempuan bertajuk “Freedom-Alls” yang berwujud setelan one-piece dengan bawahan type celana dan diperuntukan untuk perempuan.
Selanjutnya, pada musim gugur 1934, perusahaan selanjutnya termasuk ikut memperkenalkan jeans pertama di dunia yang dibuat khusus untuk perempuan, Lady Levi’s jeans. Celana selanjutnya ikembangkan untuk mereka yang bekerja di pertanian dan peternakan
Kemudian seiring berlalunya waktu, celana panjang tidak hanya dikenal sebagai fesyen yang fungsional namun termasuk mencangkup style hidup dan trend. Merek-merek yang berpengaruh pada evolusi celana panjang bagi kaum wanita ini diantaranya Pierre Cardin, Coco Chanel, dan Yves Saint Laurent.
Kini seperti yang kami paham celana panjang jadi item fesyen yang genderless yaitu bebas dikenakan baik perempuan maupun laki-laki. Semua orang kini bebas nikmati tren celana panjang dari beragam jenis maupun type dan juga lakukan mix and match.