Baca juga : Restaurant di Surabaya untuk Masyarakat Menengah
Sejarah Thrifting
Sejarah thrifting dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, meskipun konsep menjual dan membeli barang bekas sudah ada sejak zaman kuno. Perkembangan signifikan thrifting modern dimulai pada masa Depresi Besar di Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Pada masa itu, banyak orang terpaksa mencari alternatif yang lebih terjangkau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Organisasi amal seperti Salvation Army dan Goodwill mulai mendirikan toko-toko barang bekas untuk membantu masyarakat yang kesulitan secara finansial. Toko-toko ini menjual barang-barang sumbangan dengan harga yang sangat terjangkau. Seiring waktu, konsep ini berkembang dan menjadi lebih populer, tidak hanya di kalangan mereka yang membutuhkan, tetapi juga di antara mereka yang mencari barang unik atau vintage.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, gerakan kontra-budaya dan hippie membawa angin segar bagi dunia thrifting. Gaya vintage dan retro menjadi tren, mendorong lebih banyak orang untuk mengeksplorasi toko-toko barang bekas. Era ini juga menandai awal kesadaran lingkungan yang lebih besar, yang sejalan dengan filosofi thrifting tentang penggunaan kembali dan daur ulang. Memasuki abad ke-21, thrifting mengalami transformasi besar-besaran. Internet dan media sosial memainkan peran kunci dalam popularisasi thrifting. Platform seperti eBay, Etsy, dan Instagram memungkinkan orang untuk membeli dan menjual barang bekas secara online, memperluas jangkauan pasar thrift secara global. Influencer media sosial juga berperan dalam mempromosikan gaya hidup thrifting, menunjukkan bahwa berpakaian stylish tidak harus mahal atau merusak lingkungan.
Manfaat Thrifting
Thrifting menawarkan berbagai manfaat yang menjadikannya pilihan menarik bagi banyak orang. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari aktivitas thrifting:
- Penghematan Finansial: Salah satu manfaat paling jelas dari thrifting adalah kemampuannya untuk menghemat uang. Barang-barang bekas biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan barang baru, memungkinkan pembeli untuk mendapatkan item berkualitas dengan fraksi dari harga aslinya.
- Keberlanjutan Lingkungan: Dengan membeli barang bekas, kita membantu mengurangi permintaan akan produksi barang baru, yang pada gilirannya mengurangi penggunaan sumber daya alam dan emisi karbon. Thrifting juga membantu mengurangi jumlah barang yang berakhir di tempat pembuangan sampah.
- Menemukan Barang Unik: Toko-toko thrift sering menjadi tempat scatter hitam menemukan barang-barang unik, vintage, atau edisi terbatas yang tidak lagi tersedia di toko-toko reguler. Ini memberikan kesempatan untuk memiliki gaya yang benar-benar personal dan berbeda.
- Mendukung Tujuan Sosial: Banyak toko thrift dijalankan oleh organisasi amal atau nirlaba. Berbelanja di toko-toko ini berarti mendukung misi sosial mereka, seperti membantu masyarakat kurang mampu atau mendanai program-program komunitas.
- Eksplorasi Kreatif: Thrifting mendorong kreativitas dalam berpakaian dan mendekorasi. Dengan anggaran terbatas, orang-orang sering menemukan cara-cara inovatif untuk memadukan dan memodifikasi barang-barang bekas.
- Pembelajaran Sejarah: Barang-barang vintage di toko thrift dapat menjadi jendela ke masa lalu, memberikan wawasan tentang mode, desain, dan budaya dari era-era sebelumnya.
- Mengurangi Konsumerisme: Thrifting dapat membantu mengubah pola pikir dari membeli barang baru secara impulsif menjadi lebih selektif dan sadar akan nilai barang.
- Peluang Bisnis: Bagi sebagian orang, thrifting bukan hanya hobi tetapi juga peluang bisnis. Mereka membeli barang-barang bekas, memperbaikinya, dan menjualnya kembali dengan keuntungan.
- Pengalaman Berburu Harta Karun: Thrifting sering dianggap sebagai “berburu rajamahjong harta karun”. Proses mencari dan menemukan barang yang diinginkan dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
- Mengurangi Stres Finansial: Kemampuan untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkan dengan harga terjangkau dapat mengurangi stres finansial, terutama bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.
Tips Thrifting untuk Pemula
Bagi mereka yang baru memulai perjalanan thrifting, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mendapatkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan memuaskan:
- Tetapkan Anggaran: Meskipun harga barang thrift umumnya lebih murah, tetap penting untuk menetapkan batas pengeluaran. Ini akan membantu Anda menghindari pembelian impulsif.
- Buat Daftar Keinginan: Sebelum berbelanja, buatlah daftar item yang Anda butuhkan atau inginkan. Ini akan membantu Anda tetap fokus di tengah banyaknya pilihan di toko thrift.
- Periksa Barang dengan Teliti: Selalu periksa kondisi barang dengan seksama. Cari kerusakan seperti noda, lubang, atau bagian yang lepas. Pastikan resleting dan kancing berfungsi dengan baik.
- Coba Sebelum Membeli: Jika membeli pakaian, selalu coba terlebih dahulu jika memungkinkan. Ukuran pakaian bekas bisa berbeda-beda tergantung merek dan tahun produksinya.
- Kenali Hari Diskon: Banyak toko thrift memiliki hari-hari tertentu dengan diskon khusus. Cari tahu jadwal ini untuk mendapatkan penawaran terbaik.
- Bersikap Sabar: Thrifting membutuhkan kesabaran. Anda mungkin tidak selalu menemukan apa yang Anda cari dalam sekali kunjungan. Kunjungi toko secara teratur untuk menemukan barang terbaik.
- Berpikiran Terbuka: Jangan terpaku pada satu gaya atau merek tertentu. Thrifting adalah kesempatan untuk mengeksplorasi dan menemukan gaya baru.
- Perhatikan Material: Pilih barang dengan bahan berkualitas yang tahan lama. Bahan alami seperti katun, wol, dan sutra biasanya lebih awet.
- Bawa Peralatan: Siapkan hand sanitizer, sarung tangan (jika diperlukan), dan tas belanja sendiri untuk pengalaman berbelanja yang lebih higienis dan ramah lingkungan.
- Kenali Toko: Setiap toko thrift memiliki karakteristik unik. Ada yang fokus pada pakaian vintage, ada yang lebih banyak menyediakan barang rumah tangga. Kenali spesialisasi setiap toko.
- Jangan Takut untuk Menawar: Di beberapa toko thrift, terutama di pasar loak, menawar harga adalah hal yang umum. Namun, pastikan untuk tetap sopan dan realistis dalam penawaran Anda.
- Perhatikan Tren: Meskipun thrifting adalah tentang gaya personal, mengetahui tren fashion terkini dapat membantu Anda menemukan barang-barang yang sedang populer dengan harga lebih murah.
- Bersihkan Barang Setelah Membeli: Selalu cuci atau bersihkan barang yang Anda beli sebelum menggunakannya. Ini penting untuk kebersihan dan keamanan.
- Jelajahi Berbagai Bagian: Jangan ragu untuk menjelajahi berbagai bagian di toko thrift. Terkadang Anda bisa menemukan barang menarik di bagian yang tidak terduga.
-
Gunakan Imajinasi: Lihat potensi dalam setiap barang. Sebuah pakaian mungkin bisa diubah dengan sedikit modifikasi, atau sebuah perabot bisa diperbaharui dengan cat ulang.